Korupsi Krakatau Steel, Jaksa Periksa Pegawai Pensiun

KEADILAN – Untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pada Proyek Pembangunan Pabrik Blast Furnace oleh PT Krakatau Steel tahun 2011, penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung kembali memeriksa para saksi, Selasa (24/5). Kali ini sebanyak tiga orang yang dimintai keterangannya dan dua orang diantaranya merupakan pensiunan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung I Ketut Sumedana menyebutkan kedua pensiunan yang menjadi saksi tersebut adalah EA dan NSH. “ Seorang lagi dengan inisial NF yang merupakan Manager Strategi Pendanaan Periode 2009 s/d 2010 PT Krakatau Steel dan diperiksa terkait nilai pembayaran proyek BFC,” ucapnya.

Adapun pemeriksaan yang dlakukan terhadap EA terkait adanya SK Dirut PT Krakatau Steel tanggal 01 September 2009, dimana EA selaku Anggota Tim Evaluasi Pra Kualifikasi Proses Tender KS Blast Furnace dengan hasil laporan kedelapan bidder yang mendaftar (Paul Wurt, Sinosteel, Siemens VAI, CISDI, Shougang International Eng Tech, Danieli, China CAMC Engineering dan Danieli CORUS) tidak lulus tahap pra kualifikasi.

x

Kemudian dilakukan proses pemilihan ulang, dan yang bersangkutan bertindak selaku Ketua Pokja (Kelompok Kerja) Material Handling melakukan evaluasi teknis pada bagian material handling terhadap dokumen penawaran kelima bidder (MCC CERI,Mitsubishi, Paul Wurt, Sinosteel dan Siemens VAI). Dan pada hasil evaluasi teknis ditentukan Paul Wurt pada urutan pertama, Siemens VAI kedua, Sinosteel Ketiga dan MCC CERI keempat.
“Pada akhirnya tender gagal karena nilai penawaran semua bidder diatas HPS,” lanjutnya.
Sedangkan pemeriksaan terhadap NSH selaku yang menyatakan bahwa pihak engineer dari pihak PT. KE tidak dilibatkan sama sekali oleh engineering MCC CERI. ”Dia merupakan Pensiunan yang pernah menjabat Manager Engineering PT Krakatau Engineering periode 2011 s/d 2016,” pungkasnya